Rabu, 03 April 2013

Deskripsi Program "PULANG BABANG"


Lab Teater Ciputat bersama SPKP Samo-Samo, Teater Pasir Putih, dan Sanggar Apung tengah melaksanakan program bernama “Pulang Babang; Rekonstruksi Budaya Masyarakat Pulau Panggang-Pramuka”. Kegiatan ini berlangsung sejak Oktober 2011 hingga Juli 2013, terdiri dari:  
1, RISET terkait budaya masyarakat Pulau Panggang-Pramuka yang targetnya PENERBITAN BUKU (Pulang Babang I).
 2, PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA KEPULAUAN SERIBU dan HAJATAN PULANG BABANG/PENTAS TEATER (Pulang Babang II).
Riset dan penerbitan buku berjudul Orang Pulo di Pulau Karang telah terlaksana dengan baik sesuai jadwal yaitu pada Februari 2012 atas dukungan masyarakat Pulau Panggang-Pramuka, Sanggar Apung, Hivos, Pemkab Kepulauan Seribu, dan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. 
            Terhitung sejak September 2012 lalu Pulang Babang telah masuk dalam tahap penyusunan naskah pertunjukan yang berangkat dari legenda dan tradisi masyarakat Pulau Panggang-Pramuka (orang Pulo). Naskah ini adalah bahan untuk pementasan pada acara puncak. Kami juga melaksanakan PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN WISATA KEPULAUAN SERIBU dengan bentuk kegiatan pelatihan teater setiap 1 pekan sekali serta pelatihan terkait ekonomi kreatif dan lokakarya manajemen wisata budaya. Di samping itu, ada beberapa grup kesenian yang kami undang untuk pentas di Pulau Panggang-Pramuka
            Adapun, puncak acara yaitu HAJATAN PULANG BABANG diisi dengan pertunjukan teater yang rencananya digelar pada Mei 2013 di Plasa Pulau Pramuka. Acara ini juga dimeriahkan dengan bazar dan pameran kuliner serta kerajinan masyarakat Kepulauan Seribu.
Pulang Babang adalah tradisi masyarakat Kepulauan Seribu yang berarti kesadaran untuk pulang ke kampung halaman setelah melaut untuk waktu yang lama. Kembali untuk keluarga dan masyarakat dengan keberkahan rezeki yang dibawa.
Maka, kegiatan ini merupakan wujud dari tanggung jawab masyarakat Pulau Panggang-Pramuka, juga  pihak-pihak  terkait, untuk membangun kembali jati diri Pulau Panggang-Pramuka. Semoga, dengan program Pulang Babang ini, budaya orang Pulo yang mulai luntur dapat kembali dikenal oleh masyarakatnya, khususnya para pemuda. Tidak hanya itu, budaya masyarakat Pulo (seni, sejarah, legenda, kerajinan, makanan khas) juga berpotensi menambah ragam objek wisata, sehingga dapat menjadi alternatif mata pencarian.